Kamis, 29 Agustus 2013

SPECIAL FOR MEEEE

tgl 25 mei 2013
setidaknya itu merupakan hari terspecial buatku n keluargaku
dari situlh awal mimpi cita dan harapanku trwujud,mungkin bagi sbgian bsar hari itu hri biasa bg semua org bgiku itu hri special dmana pada pukul 17.00 tepat pengumuman d web snmptn namaku tercantum dalam sebuah tulisan kotak kecil bertuliskan "SELAMAT ANDA LOLOS SNMPTN PRODI EKONOMI ISLAM UNIVERSITAS AIRLANGGA" sontak ketika aku melihat layar leptopku bertuliskan seperti itu loncat kegembiraan,
ibuku yg berada d dpur segera meninggalkan masakannya sgkg gembiranya mendengar kabar trsbt beliau langsung menciumiku mengangis bahagia melihat pengumuman itu tak ktinggalan ayahku sehabis pulang kerja lgsg mengucapkan selamat dan sujud syukur atas kabar tersebut..
Bahagianya hatiku setidaknya aku bisa membuat mereka bangga walau hanya dgn sebuah pengumuman kecil
aku berharap d perguruan tinggi besok aku lebih bisa membanggakan mereka dgn prestasi2ku disana aku pengen mewujudkan impianku untuk menjdi tim psm ua yg sampai go internasional bismillah semoga allah swt memberi ridho berkah serta jalannya buatku.....

I LOVE ALLAH SWT..
I LOVE MY FAMILY
I LOVE MY FRIEND
I LOVE ALL PEOPLE WHO ALWAYS SUPPORT ME :* :*

did you know about economic of islamic?



“Perkembangan Ekonomi Islam di dunia saat ini : Inggris semakin yakin, sedangkan AS terkesan malu-malu dalam mengadopsi sistem Ekonomi Islam.”
Ballroom sebuah hotel bintang lima di jantung London, Inggris, penuh dengan tarusan bankir, pengacara, dan investor papan atas dunia. Mereka yang datang dari berbagai negara di Asia, Eropa, dan Timur Tengah, saling membuat penawaran, dan banyak yang berakhir pada penandatanganan kesepakatan. Satu negara yang absen di acara ini: Amerika Serikat.
Keuangan Islam yang kemudian makin mendunia setelah Inggris mengadopsinya — telah berkembang pesat selama dekade terakhir. Sistem ekonomi ini telah menarik semua pemain internasional. kunci meninggalkan Amerika Serikat dalam industri global yang semakin menguntungkan itu.
Saat krisis ekonomi menghantam dunia dua tahun lalu, perbankan Islam menjadi juru selamat. Sistem ini menjadi area pertumbuhan utama untuk pembiayaan internasional. Memang asetnya hanya mewakili sekitar 2 persen sampai 3 persen dari aset keuangan global, atau hampir 1 triliun dolar AS, tetapi tumbuh rata-rata 25 persen setiap tahun.
Kini banyak negara berlomba untuk menjadi pusat global bisnis keuangan syariah. Untuk yang satu ini, London jauh di depan dibanding New York: menjadi mercu suar ekonomi syariah di Eropa. Tak terbendungnya perkembangan ekonomi syariah membuat gerah pihak tertentu — untuk tak menyebut Amerika Serikat. “Telah ada resistensi untuk memperluas pasar keuangan Islam di negara tertentu,” Mohamad Nedal Chaar al, Sekretaris jenderal Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions, badan internasional terkemuka yang mengawasi industri ini, saat ia menyambut delegasi ke konferensi di London itu.
Kami mengerti ada kurangnya pengetahuan tentang sistem, tetapi kadang-kadang semua berujung pada Islamaphobia,” katanya, dalam sambutannya dipandang oleh banyak orang sebagai serangan terselubung bagi Amerika Serikat, di mana komentator sayap kanan telah menyebut industri ini sebagai “teror pembiayaan”.
Keuangan Islam sesuai dengan syariah, atau hukum Islam, yang melarang bunga dan membutuhkan kesepakatan yang didasarkan pada aset berwujud, serta memberikan beberapa isolasi dari turbulensi kredit. Spekulasi dilarang, dan risiko dibagi.
Lembaga think tank terkemuka AS, The Center for Security Policy, akhir tahun lalu menerbitkan sebuah laporan berjudul US think tank Pusat Kebijakan Keamanan akhir tahun lalu menerbitkan sebuah laporan berjudul “Syariah: Ancaman bagi Amerika”, mengatakan bahwa praktik-praktik mempromosikan syariah adalah “tidak sesuai dengan konstitusi” dan harus dilarang. Laporan ini didukung oleh beberapa Partai Republik.
Mantan Ketua DPR, Newt Gingrich, menyerukan hukum federal untuk memastikan bahwa Syariah – termasuk di dalamnya pembiayaan syariah – tidak diakui oleh pengadilan AS. Paul McViety, seorang pengacara yang berbasis di Dubai dengan Clifford Chance yang mengkhususkan diri di bidang keuangan Islam, mengatakan ia sering berbicara dengan klien yang berbasis di Amerika Serikat, yang merupakan rumah bagi 2,4 juta Muslim yang ingin lebih mengerti tentang struktur pendanaan Islam dan instrumennya. Apa hasil pembicaraan itu?
Diam-diam, beberapa lembaga — bukan lembaga berlatar keislaman — telah mempelajari dan mulai menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam usahanya. “Ada beberapa lembaga di AS yang mengambil industri keuangan syariah untuk mengeksplorasi sumber-sumber pendanaan alternatif,” kata McViety di sela-sela konferensi itu.
GE Capital, lengan keuangan General Electric, menjadi penerbit sukuk pertama di AS, pada akhir tahun 2009. Ketika itu, mereka mengeluarkan obligasi lima tahun bernilai 500 juta dolar AS. Freddie Mac, penyedia jasa keuangan AS terbesar kedua khususnya di bidang pembiayaan KPR, juga menawarkan produk pembiayaan rumah Islami bagi peminjam yang tidak mau membayar bunga. McViety mencatat bahwa Presiden AS Barack Obama telah “memposisikan dirinya untuk mencari sistem keuangan alternatif”. Namun, upayanya keburu terendus dan mentah sebelum diaplikasikan.
Benarkan ekonomi syariah identik dengan fundamental Islam seperti ditakutkan politisi Republik di AS? Sebagian besar peserta konferensi di London itu sudah hampir pasti menggeleng. Lihatlah Inggris saat ini, yang mendampingkan ekonomi syariah dengan ekonomi konvensional. Maka jangan heran ketika berada di sebuah lembaga pembiayaan syariah, datang pasangan suami Istri kulit putih yang hendak membeli properti dan mengajukan permohonan KPR syariah. Jangan kaget pula bila Bank Islam Inggris — menurut angka pemerintah — kini memiliki nilai aset tertinggi pada angka di lebih dari 8 miliar pound (13 miliar dolar AS), mengalahkan aset bank-bank syariah di negara-negara mayoritas penduduknya Muslim.[1][1]